BAB I
A. Menyampaikan isi berita
-
Berita/kabar
adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang sangat(actual).
-
Dalam sebuah
berita, pokok-pokok isi berita merupakan merupakan jawaban atas pertanyaan
-
Berita
mempunyai 5 unsur 5W +1H antara lain
a.
What d. Why f. How
b.
Who c.
Where e. When
-
Menaggapi
berita artinya memperhatikan dan menyambut berita dengan berita atau kritik
baik berupa persetujuan maupun penolakan
-
Jika anda
menyetujui isi berita tidak memihak
1.
Tidak asal
setuju
2.
Tidak berat
sebelah atau memihak
3.
Mengedepankan
fakta atau objektif
4.
Didukung alasan
yang logis atau masuk akal.
B.
Memperkenalkan
diri dalam forum resmi (diskusi)
-
Memperkenalkan
diri dalam forum resmi atau diskusi merupakan salah satu bentuk rasa tanggung
jawab moral atas pendapat yang disampaikan
-
Kalimat
perkenalan dibawah ini:
a.
Ucapan
terimakasih
b.
Nama
c.
Alamat atau
identitas sekolah
-
Memperkenalkan
diri perlu dilakukan karena sering kali diskusi atau seminar dihadiri oleh
peserta dari berbagai daerah yang satu dengan lainnya tidak saling kenal
-
Kegiatan
diskusi melibatkan banyak pihak seperti pembicara (panelis), moderator, peserta
dan notulis
-
Dalam forum
resmi masing-masing pihak harus dapat menjaga sikap(etika) agar tidak
menyinggung perasaan pihak lain
C. Membaca puisi
-
Gaya bahasa yang
diguakan oleh seorang penyair itu tentu saja mencerminkan perasaan, sikap, dan
suasana jiwa pengarang
-
Perasaan yang
menjiwai puisi dapat berupa perasaan sedih, gembira, terharu, terasing, cemburu
dan lain sebagainya
-
Sebuah puisi
terdiri dari beberapa lapis norma. Lapis norma itu adalah sebagai berikut
1.
Lapis
bunyiberupa rangkaian bunyi yang dibatas jeda : jeda pendek, agak panjang,
panjang
2.
Lapis arti
berupa fonem, suku kata, kata, frasa, dan kalimat merupakan satuan arti
3.
Lapis dunia
yang dipandang dari titik pandang tertentu, yang tak perlu dinyatakan tetapi
terkandung didalamnya
4.
Lapis metafisis
berupa sifat-sifat metafisis yang mampu menjadi bahan renungan bagi pembaca
D. Menulis puisi baru
-
Puisi memiliki
ciri-ciri khas yang membedakan dengan karya lain yaitu
1.
Pemadatan kata
2.
Kata khas
3.
Pencitraan
4.
Dan permainan
bunyi (Rima)
-
Salah satu cara
untuk menimbulkan unsur puitis pada puisi adalah penggunaan bahasa kiasan
-
Macam-macam
bahasa kiasan
1.
Perbandingan
(simile) adalah bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain
2.
Metafora bahsa
kiasa yang menyamakan sesuatu hal denganhal lain tetapi tidak menggunakan
kata-kata perbandingan
3.
Perumpamaan
epos adalah bahasa kiasan yang dibentuk dengan melanjutkan atau meneruskan
sifat-sfat yang menjadi pembadingnya dalam bentuk frasa atau kalimat yang
berturut-turut.
4.
Alegori adalah
bahasa kiasan dengan melukiskan atau mengiaskan sesuatu dengan hal lain.
5.
Personifikasi
adalah bahasa kiasan yang mempersamakan benda-benda mati dengan manusia.
6.
Metonimia
adalah bahasa kiasan yang menggantikan sebuah objek dengan nama tertentu.
7.
Sinekdoke
adalah bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting (hal)untuk
benda(hal) itu sendiri.
BAB II
A. Memahami unsur intrinsik cerpen.
-
Sebuah cerita
dibangun oleh dua unsur.unsur pertama adalah unsur yang membangun cerita dari
dalam(unsur intrinsik).unsur kedua adalah unsur yang membangun cerita dari luar
(unsur ekstrinsik).
-
Unsur intrinsic
meliputi :
1.
Tokoh dan
penokohan.
2.
Alur dan
pengaluran.
3.
Latar dan
pelataran.
4.
Tema.
5.
Amanat.
6.
Sudut pandang.
-
Unsur
ekstrinsik meliputi :
1.
Pendidikan.
2.
Budaya.
3.
Kejiwaan
pengarang.
-
Berdasarkan
fungsinya dalam cerita, tokoh dibedakan atas :
a.
Tokoh
antagonis.
b.
Tokoh
pratagonis.
c.
Tokoh
tritagonis.
-
Ciri ragam
bahasa lisan adalah :
1.
Menggunakan
kosa kata yang tidak baku.
2.
Tidak taat pada
struktur bahasa indonesi yang benar
3.
Terdapat campur
kode.
4.
Bersifat tidak
resmi.
-
Diskusi adalah
sarana untuk menyampaikan pendapat.
-
Dalam
menyampaikan pendapat perlu diperhatikan :
1.
Penguasaan
masalah.
2.
Penggunaan
bahasa.
3.
Performansi.
4.
Etika.
-
Sebuah cerita
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi,misalnya yang berakaitan dengan unsur
intriksiknya.unsur intrinsik cerita meliputi
a.
Tokoh penokohan
b.
Alur pengaluran
c.
Latar pelataran
d.
Amanat
e.
Sudut pandang
B.
Menulis
paragraf deskriptif.
-
Paaragraf
dekskriptif adalah paragraf yang bertujuan melukiskan sebuah objek. Paragraf
dekskriptif di batasi dalam dimensi
ruang. Dalam menulis paragraf dekskritif, perlu di hindari penggunaan kata-kata
yang bersifat argumentatif dan intuitif (khayalan).
-
Karya ilmiah
adalah jenis karangan yang bersifat formal.
-
Tujuan
paragraph dekskriptif adalah melukiskan atau memberikan gambaran dengan
terperinci tentang suatu hal sehingga seolah-oah pembaca dapat melihat sendiri
objek tersebut.
BAB III
A. Mengungkapkan Makna Puisi
- Puisi bersifat poli intepretasi artinya: Kalian dapat menafsirkan
isi puisi sesuai hasil apresiasi sendiri
- Agar kalian dapat memahami isi puisi secara mendalam tips berikut
dapat kalian ikuti:
1. Carilah kata-kata kunci untuk mengungkap makna puisi
2. Carilah symbol-simbol pada puisi itu
3. Teruslah bertanya tentang setiap larik puisi yang diungkapkan
penyair
4. Simpulkan isi puisi itu
berdasrkan kata kunci, simbol, dan jawaban pertanyaan tersebut
B.
Menceritakan
pengalaman berkesan
- Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat bercerita:
1.
Pilihan kata
yang digunakan
2.
Keruntutan
kalimat
3.
Penjedaan dan
pengaturan intonasi
4.
Ekspresi yang
di tunjang dengan gerak-gerik anggota badan
-
Beberapa hal
yang perlu diperhatiakan ketika bercerita:
1.
Tampilkan kesan
awal yang baik
2.
Gunakan pilihan
kata yang baik
3.
Aturlah
kalimatmu sehingga terdengar runtut
4.
Ungkapkan
gagasan utama
5.
Aturlah lafal
dan intonasi suaramu agar ceritamu tidak terdengar menonton dan datar
6.
Hidupkan
ceritamu dengan dukungan ekspresi wajah serta gerak-gerik anggota badan. Namun,
ekspresi dan gesture itu jangan terlalu berlebihan agar penampilanmu terlihat
over.
-
Pengalaman
dibedakan atas pengalaman yang mengembirakan, menyedihkan, mengharukan,
menggelikan, dan menjengkelkan.
-
Ketika
menceritakan pengalaman, hal yang perlu diperhatikan adalah pilihan kata,
keruntutan kalimat, penjedaan, intonasi, ekspresi, dan gerak-gerik.
C. Menulis paragraph naratif
-
Menuliskan
peristiwa secara kronologis merupakan bagian dari kegiatan menulis wacana
naratif.
-
Penggunaan
penghubung yang menyatakan waktu seperti: Setelah, Ketika, Sejak dan sebelum.
-
Paragrap
naratif di tandai dengan pola urutan waktu (kronologis)
-
Untuk merangkai
kalimat pada paragraph naratif dapat menggunakan penghubung, subordinatif waktu
yaitu: Sehabis, selesai, selagi, selama, tatkala, sampai, sementara, setelah,
sambil, kemudian, seraya, dan sebelum.
BAB IV
A. Mengungkapkan keindahan puisi
-
Hakikat puisi
adalah Tema (Makna), rasa, nada, dan amanat (maksud atau tujuan).
-
Hal yang paling
penting untuk memahami isi setiap puisi adalah Tema
-
Tema adalah
gagasan pokok yang di kemukakan oleh penyair melalui puisinya
B.
Menemukan
nilai-nilai sebuah cerita
-
Jika ingin
menceritakan sebuah cerpen kepada orang lain, hal yang paling diperhatikan
adalah unsure-unsur cerita itu, diantaranya: tema, tokoh, alur, dan latar.
-
Cerita adalah
cermin kehidupan dengan demikian,
tentulah didalam cerpen, kamu dapat menemukan nilai-nilai kehidupan. Misalnya:
1.
Nilai sosial
2.
Nilai budaya
3.
Nilai religi
(obama)
4.
Nilai moral
-
Salah satu
nilai yang menonjol pada cerita itu adalah nilai sosial dan moral
C. Membaca cepat 250 kata/menit
-
Hal yang
penting saat membaca adalah konsentrasi usahakan untuk menciptakan suasana
membaca yang menyenangkan.
-
Suasana membaca
yang menyenangkan adalah suasana
yang tenang.
-
Contoh
kebiasaan salah saat membaca:
1.
Menggerakkan
bibirnya ketika membaca di dalam diam
2.
Menyuarakan
setiap kata
3.
Tidak
berkonsentrasi ketika membaca
-
Membaca cepat
adalah keterampilan membaca yang harus terus dilatih
-
Rumus untuk
menghitung kecepatan membaca adalah KM=KB: (SM: 60) x (PI: 100) KPN.
-
Kecepatan
membaca siswa SMA adalah 250 KPN,
-
Kecepatan
membaca dapat dilakukan dengan menghindari kebiasaan yang salah saat membaca,
diantaranya: membaca dengan melafalkan kata, membaca dengan menggerakkan bibir,
membaca dengan menggerakkan kepala, mengikuti kata, dan membaca dengan menunjuk
kata.
D. Menulis paragraph ekspositif
-
Wacana
ekspositif adalah wacana yang bertujuan menginformasikan sesuatu kepada pembaca
dengan sejelas-jelasnya. Karena bertujuan menginformasikan sesuatu, corak
wacana ekspositif netral, tidak berpihak.
-
Ada beberapa
pola pengembangan paragraph ekspositif, yaitu:
1.
Ekspositif
definisi, penulis memberi keterengan atau penjelasan untuk menerangkan suatu
istilah
2.
Ekspositif
proses, berusaha menerangkan urutan urutan atau tahapan sebuah proses
3.
Ekspositif
klasifikasi, penulis membagi atau memecah sesuatu menjadi bagian-bagian
tertentu
4.
Ekspositif
ilustrasi (contoh), penulis member contoh yang memadai terhadap apa yang telah
disebutkan pada kalimat topic
5.
Ekspositif
perbandingan dan pertentangan, penulis ingin membandingkan 2 hal atau lebih
untuk mengemukakan perbedaaan dan persamaan tentang hal yang dibandingkan itu
6.
Ekspositif
laporan, penulis meyakinkan suatu gambaran umum tentang suatu hal, peristiwa,
keadaan yang dianggap belum dipahami oleh pembaca
BAB V
A. Menanggapi siaran berita
- Berita (news) tidak selalu berbentuk laporan, peristiwa atau
kejadian. Berita dapat juga memaparkan kisah-kisah kemanusiaan (human isterest)
- Berita itu mengingformasikan ketergantungan penduduk suku sentani
di daerah papua terhadap perahu
- Bahasa baku adalah bahasa yang diakui oleh sebagian masyarakiat
pemakaiannya sebagai bahasa resmi
- Bahasa baku memiliki berapa sifatberikut:
a.
kemantapan
dinamis, kemantapan itu tidak berarti bahwa bahasa Indonesia bersifat kaku.
Dalam kemantapan tersebut bahasa Indonesia tetap luwes sehingga memungkinkan
perkembangan, misalnya dalam hal istilah
b.
cendekia ragam
baku dipakai dalam forum resmi atau akademis dalam rangka memperkenalkan
perkembangan ilmu dan teknologi
c.
seragam. Proses
pembakuan adaiah proses penyeragaman
bahasa. Misalnya, ada kata pramugari (pelayan pesawat perempuan) maka ada kata
pramugara (pelayan pesawat laki –laki.
-
Ketidak bakuan
kata disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengaruk dialog
bahasa daerah menyebabkan terjadinya perubahan pengucapan/pelafalan kata
b.
Pengaruh bahasa
prokem atau yang juga popular dengan istilah bahasa gaul dikalangan remaja,
sehingga memunculkan istilah tidak baku yang diambil dari kata-kata baku.
Contoh:
Baku
|
Tidak
baku
|
Tertawa
|
Ketawa
|
Tertidur
|
Ketiduran
|
terbawa
|
kebawa
|
c.
Istilah-istilah
tidak baku yang berupa bahasa gaul:
Baku
|
Tidak
baku
|
Tidak
|
Enggak
|
Aku
|
Gue
|
Kamu
|
Ello
|
Mengapa
|
Ngapain
|
d.
Penggunaan
istilah bahasa asing yang sudah popular sehingga dianggap sebagai bahasa
Indonesia:
Baku
|
Tidak
baku
|
Akses
|
Acess
|
Cina
|
China
|
Kromosom
|
Cromosom
|
Kredit
|
Credit
|
Indikator
|
Indicator
|
B.
Mendiskusikan
masalah
-
Bercerita
adalah salah keterampilan berbicara. Oleh karena itu, hal yang perlu
diperhatikan saat bercerita adalah kejelasan ucapan (lafal) dan naik turunnya
suara (intonasi). Hal yang tak kalah penting adalah ungkapan wajah (ekspresi)
dan gerak-gerik (gesture)
C. Menganalisis nilai-nilai kehidupan pada cerpen
- Setiap pengarang memiliki sudut pandang penceritaan yang berbeda.
Ada yang menggunakan sudut pandang penceritaan orang pertama ( Aku atau Saya),
ada yang menggunakan sudut penceritaan orang ke dua (Kamu atau kau). Namun,
tidak jarang orang menggunakan sudut pandang orang ketiga (Ia, Dia, atau nama
orang).
- Majas atau gaya bahasa dibagi menjadi empat:
1.
Majas
perbandingan, contoh:
a.
Umpama memadu
minyak dengan air. (perumpamaan)
b.
Buku adalah
perbandingan dunia (metavora)
c.
Rambutnya
menari-nari dipermainkan angin. (personifikasi).
d.
Jangan
bergembira diatas penderitaan orang
lain. (antithesis)
2.
Majas
pertentangan, contoh:
a. Badannya kurus kering. (hiperbola)
b. Hasil usahanya tidak mengecewakan hati (litotes)
c. Kamarnya rapi seperti kapal pecah, (ironi)
3.
Majas
pertautan, contoh:
a. Gedung kesenian solo, akan mementaskan Shakespeare, (metoninia)
b. Indonesia menang dalam kejuaraan Thomas cup, (sinekdoke)
c. Kita jangan mengulangi kisah siti nur baya lagi, (alusi)
d. Dibawah jembatan itu banyak tinggal pulawiswa, (eufimisme)
e. Orang itu memukul dengan sekuat tenaga, (elitsis)
f. Diambil barang itu lalu dibawanya pulang, (inverse)
4.
Majas
perulangan, contoh:
a. Seorang dara datang dari sana, (ali tterasi)
b. Karena buaah penanya itu ia menjadi buah pembicaraan orang, (antana
klasis)
c. Anakku, rajinlah demi masa depan.
Rajinlah belajar mengangkat derajat keluarga.
Rajinlah belajar menuntut
ilmu.
Rajinlah belajar mengejar cita-cita. (repetisi)
D. MENULIS PUISI LAMA
- Salah satu bentuk puisi lama yang sangat popular adalah pantun
- Cirri-ciri pantun adalah irama, matra, rima
- Lirik satu dan dua pantun merupakan bagian sampiran, sedangkan
lirik tiga dan empat merupakan bagian
isi, bersajak akhir a-b-a-b.
- Menurut isinya, pantun dibedakan atas pantun nasehat, pantun agama,
pantun jenaka, dan pantun teka-teki.
- Pantun berkait adalah pantun yang antara bait satu dan lainnya
saling berhubungan (berkaitan).
Misalnya:
anak pelanduk dalam perigi
ikan belanak masuk kebelat
jangan duduk berhati dengki
ayuhai anak hendaklah ingat.
Nurulhuda 2
Nofember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar